Senin, 22 Juni 2009

ALTERNATIF STRATEGI REVITALISASI & PENGEMBANGAN RS KRISTEN

Oleh : dr. Albert I Hendarta

Perkembangan Situasi Rumah Sakit di Indonesia

Perbedaan RS Nirlaba dan RS Prolaba

RS Nirlaba

- Usia : 80 thn
- Jumlah Bed : 310
- Luas tanah : 34.000 m2
- Bed : lahan = 1: 110
- Luas bangunan : 33.000 m2
- Bed : bangunan = 1 : 110
- Jumlah karyawan : 1000
- Bed : Karyawan = 1 : 3.2
- Jajaran manajemen : 77 org dlm 6 level
- Fasilitas : CT Scan, HD
- Kemampuan operasi khusus : Brain Surgery
- BOR : 80%
- Pendapatan : (1 x)
- SHU : ( 1 x )
- Komputerisasi : Stand alone
- Gaji karyawan : ( 1 x )
- Lain-lain : No Marketing

RS Prolaba
- Usia : 7 thn
- Jumlah Bed : 270
- Luas tanah : 5.500 m2
- Bed : lahan = 1 : 25
- Luas bangunan : 8.000 m2
- Bed : bangunan = 1 : 35
- Jumlah karyawan : 600
- Bed : Karyawan = 1 : 2.2
- Jajaran manajemen : 24 org dlm 3 level
- Fasilitas : CT, MRI, ESL, CathLab, Laser, HD
- Kemampuan operasi khusus : Brain Surgery, Open Herat 100/thn
- BOR : 83%
- Pendapatan : ( 1.5 x )
- SHU : ( 1.4 x )
- Komputerisasi : Fully integrated
- Gaji karyawan : ( 2 x )
- Lain-lain : Agresif Marketing

Paradigma Layanan Kesehatan

Paradigma Lama
- Social - SOSIObisnis
- Pasien butuh kita
- Marketing tabu
- Birokrasi
- Reward tergantung pendidikan, masa kerja, senioritas, relasi
- Lamban, konservatif
- Mandul, inkonsisten
- Efisiensi kurang
- Dokter = karyawan
- Jalan sendiri-sendiri/stand alone


Paradigma Baru
- Bisnis – sosioBISNIS
- Kita butuh pasien
- Marketing perlu
- Enterpreneur
- Reward tergantung kinerja
- Speed, motivasi, pressure
- Kreatif, inovatif, konsisten
- Efisiensi prima
- Dokter = supplier, client, customer
- Jaringan, chain-hospital


Proses Perkembangan RS Nirlaba dan Gambaran Output Masa depan
# Dormant Paradigma Lama dimana outputnya : Minus/impas
# Revitalisasi Paradigma Baru (pemahaman), pengembangan spiritualitas, dimana outputnya : spiritualitas menjiwai pelayanan RS dan SHU cukup menutup depresiasi dan amortisasi
# Pengembangan Paradigma Baru (implementasi), pengembangan bisnis-like, dimana outputnya : bisnis-like menjiwai manajemen RS dan SHU dapat digunakan untuk pengembangan fasilitas.

Isu Eksternal Perumahsakitan :
1. Persaingan pasar yang makin kompetitif :
٭ Bersaing dalam memberikan pelayanan prima (service excellence)
٭ Bersaing dalam kecanggihan peralatan medis
٭ Bersaing dalam mempercantik fisik RS
٭ Bersaing dalam mengintrodusir produk layanan baru
٭ Banyak pendatang baru masuk bisnis RS
٭ Lebih mempromosikan RS ketimbang dokter
2. “Aging population”
٭ Peningkatan penyakit cardio-cerebro-vasculer, keganasan, obesitas dan penyakit degeneratif lain
٭ Peningkatan komplikasi
3. Kecenderungan penurunan “profitabilitas”/”margin”
4. Kecenderungan RS untuk lebih fokus
٭ Fokus pada segmen pasar tertentu
٭ Memiliki centre of Excellence
٭ RS khusus, klinik khusus

Isu Internal & Operasional RS
٭ Tidak mempunyai strategic business plan ( yang baik)
٭ Kurangnya komunikasi
٭ Lemahnya internal control
٭ Resistensi terhadap perubahan
٭ Spiritualitas dan jatidiri yang memudar
٭ Kurang inisiatif dan creativitas
٭ Isu suksesi
٭ Isu fisik bangunan dan design interior
٭ Isu manajemen & kepemimpinan

Implementasi strategic :
٭ Strategi memberikan arah dan fokus bagi RS dengan mengerahkan sumberdaya dan upaya mencapai tujuan
٭ Strategi adalah mensikronkan RS dengan lingkungan eksternal untuk memastikan hasil yang optimal
٭ Menggunakan bagian dari Balance Score Card (BSC) dengan empat kunci perspektif adalah financial, eksternal customer, internal process dan innovation & learning

Tidak ada komentar:

Posting Komentar